by - 15:14

Ricuh Koass FKG Unhas


Jumat siang (31/08), RSGM Kandea mendadak ricuh. Keadaan memanas di tengah terik matahari yang menyengat siang itu. Laksana air bah, kekecewaan mahasiswa fakultas kedokteran gigi Unhas terhadap kebijakan beberapa dosennya tak kuasa terbendung. Kali ini, yang menjadi sorotan adalah dosen-dosen di bagian Bedah Mulut (Oral Surgery). Kericuhan ini dipicu oleh perlakuan yang dirasa tidak adil oleh salah satu mahasiswa dari seorang dosen di bagian itu. Akibat peristiwa ini, aktifitas di RSGM Kandea nyaris lumpuh total.

Bagai fenomena gunung es, masalah demi masalah menumpuk dan akhirnya meleleh dan menjadi bola salju yang menggelinding serupa aksi perlawanan mahasiswa-mahasiswa Koass. Kejadian ini menjadi pemicu dan tonggak perlawanan mahasiswa Koass terhadap aturan-aturan baku yang berlaku namun kaku. Masalah ini hanyalah secuil dari pelbagai masalah yang dihadirkan oleh dosen-dosen di RSGM Kandea, khususnya lagi di bagian Bedah Mulut.

Para petinggi,
baik dari dosen dan mahasiswa pun berembuk siang itu juga. Dipimpin oleh ketua Dewan Mahasiswa Profesi FKG Unhas, Muhammad Ikbal, dan ketua bagian Bedah Mulut Drg Hendra dan sekretarisnya, Drg Surjana. Pula, turut serta Drg Bahruddin Thalib sebagai perwakilan dari birokrasi fakultas. Dalam pertemuan itu, salah satu koass di bagian Bedah Mulut, Andi Surya Dharma menceritakan kekecewaannya terhadap salah satu dosen pengajar di bagian Bedah Mulut. Ia menuturkan selama berpraktek di bagian ini, cukup banyak perlakuan yang kurang pantas ia terima dari dosen tersebut. "Mahasiswa juga manusia, dok!" tegasnya. Terlihat beberapa koass pun tampak terharu dan menitikkan air matanya terlebih saat koass senior, MuhammadAkbar Insani menceritakan kekesalan dan kecewanya di hadapan dosen Bedah Mulut. Pula saat mantan Ketua DMP, Rustan Ambo Asse menceritakan bagaimana pahitnya saat orang tuanya selalu merongrong dengan menanyakan: kapan ia akan diyudisium. Senada dengan pendapat Akbar dan Rustan, salah satu koass, Andi Askandar dan Ernawati pun turut menyampaikan unek-uneknya selama koass di bagian ini. Bahkan, Andi Askandar melihat bahwa birokrasi fakultas harus turut ambil bagian dalam menyelesaikan masalah ini.

Ketua Bagian Bedah Mulut, Drg. Hendra pun membela diri. Ia mengakui kesalahan yang terjadi saat ia memimpin bagian ini dan saat itu pula Hendra mengundurkan diri dan tidak mau lagi menjabat ketua bagian Bedah Mulut RSGM Kandea. Namun, bagi sebagian koass, langkah ini kurang tepat dan cenderung lari dari masalah. Menurut A. Askandar, langkah yang ditempuh oleh drg. Hendra sama sekali tidak menyelesaikan masalah. "Itu bukan jalan keluarnya, dok," cetusnya. Drg.Bahruddin Thalib selaku perwakilan fakultas pun tidak tinggal diam. Menurutnya, masalah ini akan diambil alih oleh Komisi Disiplin FKG Unhas. Mengenai pengunduran diri drg. Hendra, menurutnya, tidak dapat begitu saja ditetapkan. "Semua punya mekanisme tersendiri baik pengunduran diri maupun pemecatan dosen." ujarnya.

Di akhir pertemuan ini, Muh. Ikbal selaku Ketua DMP menegaskan bahwa masalah yang terjadi saat ini adalah merupakan awal dari perubahan FKG menuju ke arah yang lebih baik. "Perjuangan ini tidak hanya sampai disini, masih banyak yang harus kita benahi ke depan," katanya sambil mengamini.

You May Also Like

0 ur comment's