Kris Biantoro menutup layar itu lewat suara merdunya. Lagu lawas "Mungkinkah" mengakhiri perjalanan panjang Republik Mimpi.
Tak biasanya, Minggu (6/1) tayangan Republik Mimpi tidak dihadiri oleh wakil Presidennya, si JK alias Jarwo Kwat. Kabarnya, si JK sedang menghadapi masalah hukum. Jarwo telah dijadikan tersangka atas tuduhan penipuan dan penggelapan uang sebesar 200 juta. Ia dilaporkan oleh rekan bisnisnya bernama Alex Tjokrorahardjo, terkait dengan pembayaran cek kosong Juni silam.
Sebagai bentuk dukungan terhadap masalah ini, Effendi Ghazali selaku pemeran penasihat kepresidenan, menyatakan bahwa malam itu merupakan episode terakhir Republik Mimpi. Effendi dan rekan-rekan pendukung acara yang lain yakin bahwa Wapres JK tidak bersalah dalam kasus ini. Hal ini mereka yakini berdasarkan beberapa bukti yang ada.
Sebagai bentuk dukungan terhadap masalah ini, Effendi Ghazali selaku pemeran penasihat kepresidenan, menyatakan bahwa malam itu merupakan episode terakhir Republik Mimpi. Effendi dan rekan-rekan pendukung acara yang lain yakin bahwa Wapres JK tidak bersalah dalam kasus ini. Hal ini mereka yakini berdasarkan beberapa bukti yang ada.
***
Republik Mimpi, tayangan parodi politik yang disiarkan Metro tv setiap Minggu malam. Acara ini sebenarnya bukan pertama kali di pertelevisian Indonesia. Acara yang serupa pernah dikemas Indosiar. BBM, Baru Bisa Mimpi judulnya. Dipandu oleh Denny Chandra, menghadirkan Alm. Taufik Savalas sebagai presiden dan Ucup Kelik sebagai wakil presiden. Effendi Ghazali juga berperan dalam acara ini, sebagai ahli komunikasi.
Banyolan yang segar dan konyol dari presiden dan wapres bbm membuat acara ini sempat mendapat rating yang tinggi. Namun, entah kenapa, acara ini terpecah dua. (Belakangan saya tahu, terjadi perselisihan anntar mereka). Alm.Taufik Savalas tetap mempertahankan acara ini di Indosiar, berganti nama Istana BBM. Dan Effendi Ghazali membuat acara serupa, kantor Berita Republik Mimpi, News Dot Com.
Dalam perjalanannya, News Dot Com lah yang paling banyak mencuri hati pemirsa. Menghadirkan Si Butet Yogya (SBY) sebagai presiden, Jarwo Kwat sebagai WaPres, Suharta sebagai Soeharto, Megakarti sebagai Megawati, Gus Pur sebagai Gus Dur, si Guru Bangsa, Anya Dwinov sebagai Sekretaris Republik Mimpi, Effendi Ghazali sebagai penasihat kepresidenan sekaligus kepercayaan Wapres, dan beberapa pemeran pendukung lainnya.
Bukan saja celotehan dan spontanitas dari pemeran News dot com yang kocak, namun wajah dan suara yang mirip dengan tokoh aslinya mampu menghadirkan komedi yang segar. Belum lagi, sentilan dan sindiran terhadap kebijakan pemerintah kita, mampu dihadirkan dalam cara yang "kreatif". Nyelekit tapi menggelitik.
Banyolan yang segar dan konyol dari presiden dan wapres bbm membuat acara ini sempat mendapat rating yang tinggi. Namun, entah kenapa, acara ini terpecah dua. (Belakangan saya tahu, terjadi perselisihan anntar mereka). Alm.Taufik Savalas tetap mempertahankan acara ini di Indosiar, berganti nama Istana BBM. Dan Effendi Ghazali membuat acara serupa, kantor Berita Republik Mimpi, News Dot Com.
Dalam perjalanannya, News Dot Com lah yang paling banyak mencuri hati pemirsa. Menghadirkan Si Butet Yogya (SBY) sebagai presiden, Jarwo Kwat sebagai WaPres, Suharta sebagai Soeharto, Megakarti sebagai Megawati, Gus Pur sebagai Gus Dur, si Guru Bangsa, Anya Dwinov sebagai Sekretaris Republik Mimpi, Effendi Ghazali sebagai penasihat kepresidenan sekaligus kepercayaan Wapres, dan beberapa pemeran pendukung lainnya.
Bukan saja celotehan dan spontanitas dari pemeran News dot com yang kocak, namun wajah dan suara yang mirip dengan tokoh aslinya mampu menghadirkan komedi yang segar. Belum lagi, sentilan dan sindiran terhadap kebijakan pemerintah kita, mampu dihadirkan dalam cara yang "kreatif". Nyelekit tapi menggelitik.
***
Acara yang menarik, di tengah-tengah acara televisi yang kian kurang "kreatif". Dari sinetron hingga tayangan mistik yang tidak mendidik. Sayang sekali, bila harus dihentikan. Mudah-mudahan, sang Wapres JK bisa mendapat keadilan dalam kasusnya. Agar ocehan kocak dari Gus Pur , Gitu aja kok repot, atau kata Relevan dan Signifikan dari JK bisa dinikmati kembali.
1 ur comment's
Sayang banget nich Republik Mimpi sudah tidak ditayangkan lagi....
ReplyDeletepadahal seru banget acaranya........