Dia super sibuk. Menurutku begitu. Walaupun mungkin kenyataannya tidak juga. Namun, tuntutan sebagai jurnalis yang membuatnya demikian. "Nongkrong" berjam-jam di warung kopi, sambil menunggu liputan hari itu. Jam kerjanya pun tak jelas. Tak seperti pegawai kantoran yang masuk kerja dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Tergantung peristiwa apa yang terjadi hari itu. Itulah yang membuatnya sulit untuk beranjak dari Makassar, takut ketinggalan momen, katanya.
Namun akhirnya,saya bisa membujuk dia untuk ikut dalam acara liburan keluarga, di Pulau Panambungan. 45 menit dari Makassar, bertolak dari Anjungan Pantai Losari menggunakan speed boat. Sempat khawatir juga, kalau di tengah liburan, ada liputan penting di Makassar. Tapi, syukurlah hari Sabtu Minggu, 9-10 Mei lalu, kami bisa menikmati liburan dengan tenang. Snorkling, flying fox, jagung bakar dan api unggunnya. Mmmm…jadi tak sabar untuk kembali berlibur bersamanya. I hope someday and it's called honeymoon,..
Liburan bareng,..hmmm..
On the boat,..
Panambungan Island,..